Kamis, 28 Juli 2016

PEMAKAIAN MUKENAH YANG BENAR




PEMAKAIAN MUKENAH YG BENAR
----------------------------------------------------
Aurat nya perempuan di dalam salat adalah seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan luar dalam.
------------------------------------------
وأما المرأة فإن كانت حرة فجميع بدنها عورة إلا الوجه والكفين ؛ ظهرهما وبطنهما إلى الكوعين . 
--------------------------
Kitab roudlahtuttalibin..
------------------------
Adapun batas nya muka adalah mulai dari biasanya tumbuhnya rambut di dahi sampai dagu. Dan mulai dari pentil telinga yg kanan sampai yg kiri....
------------------------------------
وحده ، من مبدأ تسطيح الجبهة إلى منتهى الذقن طولا ، ومن الأذن إلى الأذن عرضا 
-------------------------------------------
Dan wajib menutupi sebagian dagu agar tercipta kesempurna'an dalam penutupan aurat..........
------------------------------
Karna sesuatu perkara yg tidak akan sempurna kecuali dgn perkara yg lain, maka perkara yg lain tersebut menjadi waji..(MALAYATIMMUL WAJIBU ILLA BIHI FAHUWA WAJIBUN..

وحريم الواجب : ما لا يتم الواجب إلا به . 

ومن ثم وجب غسل جزء من الرقبة والرأس مع الوجه ليتحقق غسله وغسل جزء من العضد ، والساق مع الذراع وستر جزء من السرة والركبة مع العورة ، وجزء من الوجه مع الرأس للمرأة ، وحرم الاستمتاع بما بين السرة والركبة في الحيض لحرمة الفرج

Para Kiyai Para Ustadz dn saudara/i ku yg sy Hormati....Klw perempuan lagi sholat yg dagunya sedikit kelihatan apakh sah Sholatnya ?( yg harus ditutupi waktu sholat apakah harus sampai ke ujung dagu ?)

وحد الوجه منها مضبوط بما يجب غسله في الوضوء


الكتاب: نهاية المطلب في دراية المذهبالمؤلف: عبد الملك بن عبد الله بن يوسف بن محمد الجويني، أبو المعالي، ركن الدين، الملقب بإمام الحرمين (المتوفى: 478هـ)4/249


Batasan wajah bagi wanita sebagaimana batasan wajah dalam wudlu.


وَحَدُّ الْوَجْهِ طُولًا مَا بَيْنَ مَنَابِتِ شَعْرِ رَأْسِهِ وَتَحْتِ مُنْتَهَى لَحْيَيْهِ وَهُمَا بِفَتْحِ اللَّامِ عَلَى الْمَشْهُورِ الْعَظْمَاتُ اللَّذَانِ تَنْبُتُ عَلَيْهِمَا الْأَسْنَانُ السُّفْلَى


Batasan panjang wajah adalah antara tempat tumbuhnya rambut dan di bawah ujung tulang dagu (tulang tempat tumbuhnya jenggot).


قَوْلُهُ: (وَتَحْتِ مُنْتَهَى) بِالْجَرِّ عَطْفًا عَلَى مَنَابِتِ أَيْ وَهُوَ مَا بَيْنَ رَأْسِهِ وَمَا تَحْتَ إلَخْ. فَالْمُنْتَهَى دَاخِلٌ فِي الْوَجْهِ، أَمَّا لَوْ قَالَ مَا بَيْنَ مَنَابِتِ شَعْرِ رَأْسِهِ. وَالْمُنْتَهَى أَيْ وَبَيْنَ الْمُنْتَهَى بِدُونِ تَحْتَ لَأَفَادَ أَنَّ الْمُنْتَهَى خَارِجٌ وَلَيْسَ مُرَادًا بَلْ الْمُرَادُدُخُولُهُ.


الكتاب: تحفة الحبيب على شرح الخطيب = حاشية البجيرمي على الخطيبالمؤلف: سليمان بن محمد بن عمر البُجَيْرَمِيّ المصري الشافعي (المتوفى: 1221هـ)1/141


Batasan di atas dikatakan dengan kalimat “WA TAHTI MUNTAHAA LAHYAIHI”Tahti = bawah, muntahaa = ujung, lahyaihi = tulang dagu. Dan di syarahnya disebutkan bahwa ujung dagu termasuk bagian dari wajah, yang karenanya wajib ditutup. Dari redaksi itu pula bisa diambil ibarot bahwa ujung dagu adalah batas antara DALAM dan LUAR wajah.

Dalam tatanan praktis, menutup wajah hanya sampai pada batas-batas yang ditentukan tentu saja tidak bisa (sulit). Yang karenanya diperlukanarea tambahan (sekunder) untuk menyempurnakan batasan primer, dalam hal ini, mukena (rukuh) mesti menutupi sebagian dagu bagian depan. 


Dalam fiqih, kondisi ini termasuk bahasan “BAABU MAA LAA YATIMMU ALWAAJIBU ILLAA BIHI FA HUWA WAAJIBUN”.


Yang karenanya pula, membuat area sekunder hukumnya menjadi wajib.