Minggu, 23 April 2017
MENGANGKAT KAKI KETIKA SUJUD
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya dengar keterangan begini
"Ketika sujud lalu mengangkat kedua kaki secara bersamaan, maka hal tersebut dapat membatalkan sholat, karena melakukan gerakan lebih dari tiga kali yaitu mengangkat dianggap satu kali dan turunnya satu kali, nah jika kedua kaki diangkat maka menjadi empat kali gerakan.
*Kaki diangkat itu maksudnya membetulkan posisi kaki agar pas.
Apakah benar keterangan ini, bagaimana ibarotnya.
Terima Kasih.
Wa'alaikum salam Wr. Wb.
Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami memaparkan dalam kitab Tuhfah dan fatwanya, bahwa menggerakkan kedua tangan atau kedua kaki dengan satu kali gerakan secara bersamaan dihitung sebagai dua gerakan. Oleh sebab itu jika mushalli ( orang yang shalat ) menggerakkan kedua tangan dan kepalanya secara bersamaan dapat membatalkan shalat. Karena terhitung menggerakkan tiga anggota.
Syaikh Nawawi Al Jawi juga menegaskan dalam nihayatuzzain bahwa saat menggerakkan tangan berangkat dan kembalinya terhitung satu gerakan jika dilakukan dengan terus menerus. Tetapi berbeda dengan menggerakkan kaki, saat menggerakkan kaki berangkat dan kembalinya terhitung dua gerakan walau dilakukan dengan terus menerus. Kecuali jika yang menggerakkan kaki tidak dilakukan dengan terus menerus.
✔ Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, mengangkat kedua kaki dan meletakkan kembali saat sujud dapat membatalkan sholat apabila yang mengangkat dan meletakkannya dilakukan dengan terus menerus. Alasannya karena dianggap menggerakkan anggota empat kali dengan terus menerus.
Tapi jika yang mengangkat kedua kaki dan mengembalikannya tidak dilakukan dengan terus menerus maka tidak membatalkan sholat.
Wallohu A'lam
Refarensi
تحفة المحتاج : (153/2)
(وَالثَّلَاثُ كَثِيرٌ إنْ تَوَالَتْ) اتِّفَاقًا وَإِنْ كَانَتْ بِقَدْرِ خَطْوَةٍ مُغْتَفَرَةٍ أَوْ بِثَلَاثَةِ أَعْضَاءَ كَتَحْرِيكِ يَدَيْهِ وَرَأْسِهِ مَعًا بِخِلَافِ مَا إذَا تَفَرَّقَتْ بِأَنْ عُدَّ عُرْفًا انْقِطَاعُ الثَّانِي عَنْ الْأَوَّلِ وَحَدُّ الْبَغَوِيّ بِأَن ْيَكُونَ بَيْنَهُمَا قَدْرُ رَكْعَةٍ غَرِيبٌ ضَعِيفٌ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ - الى قوله - وَالْخَطْوَةُ بِفَتْحِ الْخَاءِ الْمَرَّةُ وَبِضَمِّهَا مَا بَيْنَ الْقَدَمَيْنِ وَقَضِيَّةُ تَفْسِيرِ الْفَتْحِ الْأَشْهَرُ هُنَا بِالْمَرَّةِ وَقَوْلُهُمْ إنَّ الثَّانِيَ لَيْسَ مُرَادًا هُنَا حُصُولُهَا بِمُجَرَّدِ نَقْلِ الرِّجْلِ لِأَمَامٍ أَوْ غَيْرِهِ فَإِذَا نَقَلَ الْأُخْرَى حُسِبَتْ أُخْرَى وَهَكَذَا، وَهُوَ مُحْتَمَلٌ وَإِنْ جَرَيْت فِي شَرْحِ الْإِرْشَادِ وَغَيْرِهِ عَلَى خِلَافِهِ وَمِمَّا يُؤَيِّدُ ذَلِكَ جَعْلُهُمْ حَرَكَةَ الْيَدَيْنِ عَلَى التَّعَاقُبِ أَوْ الْمَعِيَّةِ مَرَّتَيْنِ مُخْتَلِفَتَيْنِ فَكَذَا الرِّجْلَانِ.
الفتاوي الفقهية الكبرى : (139/1)
(وَسُئِلَ) - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - عَمَّا لَوْ حَرَّك َالشَّخْصُ يَدَيْهِ مَعًا فِي الصَّلَاةِ، هَلْ تُحْسَبُ حَرَكَتُهُمَا إذَا وَقَعَتَا مَعًا فِيهَاحَرَكَةً أَمْ حَرَكَتَيْنِ وَكَذَا الرِّجْلَانِ حُكْمُهُمَا؟
(فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ: الَّذِي اقْتَضَاهُ كَلَامُهُمْ أَنَّ حَرَكَةَ الْيَدَيْنِ تُحْسَبُ حَرَكَتَيْنِ سَوَاءٌ وَقَعَتَا مَعًا أَمْ مُرَتَّبًا، حَتَّى لَوْ حَرَّكَهُمَا مَعَ رَأْسِهِ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ؛ لِأَنَّهُ وُجِدَ مِنْهُ ثَلَاثَةُ أَفْعَالٍ مُتَوَالِيَةٍ وَعَلَى ذَلِكَ جَرَيْت فِي شَرْحِ الْإِرْشَادِ وَعِبَارَتُهُ: كَثَلَاثِ خُطُوَاتٍ - بِضَمِّ الْخَاءِ - وَإِنْ كَانَتْ بِقَدْرِ خُطْوَةٍ مُغْتَفَرَةٍ وَثَلَاثِ مَضَغَاتٍ وَتَحْرِيكِ يَدَيْه ِوَرَأْسِهِ، وَلَوْ مَعًا؛ أَخْذًا مِنْ قَوْلِهِمْ: لَا فَرْقَ عِنْدَ كَثْرَةِ الْأَفْعَالِ بَيْنَ كَوْنِهَا مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ، أَوْ أَكْثَرَ انْتَهَتْ.
نهاية الزين : (90/1)
وَذَهَاب الرجل وعودها يعد مرَّتَيْنِ مُطلقًا بِخِلَاف ذهَاب الْيَد وعودها على الِاتِّصَال فَإِنَّهُ يعد مرّة وَاحِدَة وَكَذَا رَفعهَا ثمَّ وَضعهَا وَلَو فِي غير موضعهَا وَأما رفع الرجل فَإِنَّهُ يعد مرّة ووضعها يعد مرّة ثَانِيَة إِن وَضعهَا فِي غير موضعهَا
وَالْفرق بَين الْيَد وَالرجل أَن الرجل عَادَتهَا السّكُون بِخِلَاف الْيَد